Bandar Lampung– integritas-news Data terbaru dari Januari hingga Maret minggu ke-3 tahun 2024 mengungkapkan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mengkhawatirkan di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai. Menurut data Dinkes Provinsi Lampung, total 1.909 kasus DBD tercatat selama periode tersebut.
Detail statistik menunjukkan bahwa bulan Januari mencatat 361 kasus, sementara Februari menunjukkan peningkatan signifikan dengan 1.071 kasus. Pada Maret, hingga minggu ke-3, terdapat tambahan 480 kasus DBD. Dengan total kematian akibat kasus DBD sebanyak 8 orang.
Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, Arinal Djunaidi menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan mengambil langkah untuk mengendalikan kasus DBD.
“Selain menjaga stabilitas ekonomi, kesehatan masyarakat juga menjadi prioritas kami,” ujarnya kepada awak media, Minggu (24/3).
Dalam menghadapi tren peningkatan kasus DBD, Gubernur Arinal menyatakan keyakinannya bahwa seperti halnya penanganan pandemi COVID-19, pihaknya juga mampu mengendalikan kasus DBD.
“Pemerintah Provinsi Lampung akan segera melakukan segala upaya terbaik untuk menangani kasus DBD ini,” tambahnya.
Langkah konkret telah diambil dengan dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 38 tahun 2024 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Peningkatan Kasus Infeksi DBD.
Selain itu, Diinas Kesehatan Provinsi Lampung pun telah mulai mendistribusikan logistik guna meningkatkan deteksi dini infeksi DBD di seluruh puskesmas, sekaligus meminta masyarakat untuk aktif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Logistik yang didistribusikan sebagai upaya meningkatkan deteksi dini dengue tersebut meliputi rapid diagnostic test (RDT) NS1 atau RDT Combo, kemudian larvasida atau abatisasi dan insektisida yang merupakan cairan untuk fogging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar