Jakarta – integritas-news--Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), memberikan kritik terhadap kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim, mengharapkan agar pemerintah berikutnya lebih cermat dalam memilih pejabat. Rahayu Saraswati, Wakil Ketua Umum Gerindra, menekankan pentingnya memperhatikan latar belakang seseorang dalam proses pemilihan menteri.
Saraswati menjelaskan bahwa pemilihan calon menteri memerlukan waktu yang cukup lama karena harus mempertimbangkan kapasitas dan latar belakang secara menyeluruh. Ia menyebutkan bahwa calon menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya harus mampu menyatukan visi-misi, program, dan pelaksanaan.
"Calon menteri yang terbaik adalah yang dapat mengintegrasikan eksekusi, program, dan pemahaman tentang visi misi serta birokrasi pemerintahan," kata Saraswati kepada wartawan di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (8/9/2024).
Saraswati menambahkan bahwa berbagai aspek harus dipertimbangkan dalam memilih menteri, namun ia enggan mengomentari lebih lanjut mengenai kritik Jusuf Kalla terhadap Nadiem Makarim.
"Semua hal harus diperhitungkan, siapa yang menjadi Mendikbud nanti belum bisa dipastikan, kita tunggu saja. Keputusan bisa berubah hingga detik terakhir," ujar Saraswati.
Mengenai kritik JK, Jusuf Kalla sebelumnya menilai kinerja Nadiem Makarim di Kemendikbudristek kurang memuaskan. Kalla mengkritik Nadiem yang dianggap jarang mengecek masalah di daerah dan tidak banyak hadir di kantor. JK juga membandingkan Nadiem dengan pendahulunya, Anies Baswedan, dengan menyatakan bahwa Nadiem kurang memiliki pengalaman di bidang pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar