Lampung Selatan -- integritas-news -- Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, dipadati antrean kendaraan penumpang yang hendak menyeberang ke Merak, Banten, pada Selasa akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda.
Ipan, seorang warga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, mengaku harus tertahan di Pelabuhan Bakauheni selama empat jam bersama keluarganya. "Kami sudah hampir empat jam di pelabuhan ini. Informasinya, Pelabuhan Merak sempat ditutup karena cuaca buruk, sehingga kendaraan di sini harus menunggu," ujar Ipan.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. "Ombaknya besar, sampai-sampai kapal sulit sandar. Saya tadi melihat langsung ke arah dermaga," tambahnya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, membenarkan adanya hambatan operasional kapal akibat cuaca ekstrem. "Cuaca buruk di lintasan Bakauheni-Merak memengaruhi jadwal kapal dan proses bongkar muat, yang kini memakan waktu lebih lama," jelasnya.
Syamsudin mengimbau para pengguna jasa untuk berhati-hati dan mematuhi arahan petugas. "Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, kepolisian, dan BPTD untuk memastikan keselamatan pelayaran," tambahnya.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, juga memastikan keselamatan pelayaran dengan melakukan monitoring di ruang Logistic Positioning System (LPS) untuk memantau pergerakan kapal dan kondisi cuaca.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak ASDP, KSOP, dan pengelola Tol Bakter untuk mengatur arus kendaraan di pelabuhan," kata Kapolres. Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas jika terjadi penyesuaian jadwal akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terus terjadi, terutama pada malam hingga dini hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar