Situasi Memanas! Perang Gaza II di Ambang Pecah setelah Israel Akhiri Gencatan Senjata - Integritas-news

Breaking

Rabu, 12 Februari 2025

Situasi Memanas! Perang Gaza II di Ambang Pecah setelah Israel Akhiri Gencatan Senjata

Jakarta -- integritasnewsindonesia.com -- Situasi di Jazirah Arab kembali memanas setelah Israel mengancam untuk mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa jika Hamas tidak membebaskan sandera pada Sabtu siang, militer Israel akan kembali melancarkan serangan hingga kelompok itu dikalahkan.

Sementara itu, Hamas menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata dan menuduh Israel merusak kesepakatan yang telah disepakati. Pernyataan tegas dari Israel ini muncul setelah Netanyahu menggelar pertemuan dengan para menteri utama, termasuk Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Keamanan Nasional, yang semuanya memberikan dukungan penuh terhadap ultimatum tersebut.

"Jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami pada Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir dan IDF (militer) akan kembali bertempur sengit sampai Hamas akhirnya dikalahkan," kata Netanyahu, Selasa (12/2/2024).

Hingga saat ini, belum jelas apakah Israel menghendaki pembebasan seluruh sandera atau hanya tiga orang yang dijadwalkan dibebaskan pada Sabtu. Sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, Hamas secara bertahap telah membebaskan sandera, tetapi pada Senin lalu menyatakan tidak akan melakukan pembebasan lebih lanjut karena Israel dianggap telah melanggar kesepakatan dengan membunuh tiga warga sipil Gaza akhir pekan lalu.

Menambah ketegangan, Netanyahu telah memerintahkan pengerahan pasukan tambahan di sekitar Gaza, yang dikonfirmasi oleh militer Israel dengan mobilisasi pasukan cadangan ke wilayah selatan negara itu.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, lebih dulu mengungkap pernyataan Israel ini. Ia menegaskan bahwa Hamas harus membebaskan semua sandera paling lambat Sabtu, jika tidak, akan ada konsekuensi berat.

Di pihak Hamas, pejabat senior Sami Abu Zuhri mengingatkan bahwa gencatan senjata harus dihormati oleh kedua belah pihak agar pembebasan sandera dapat berlangsung. Selain itu, Hamas menuding Israel telah menghalangi bantuan kemanusiaan dan menghambat kembalinya warga Gaza ke wilayah utara.

Saat ini, dari 33 sandera yang ditahan, 16 telah dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari. Israel, di sisi lain, telah membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menegaskan bahwa jika semua sandera tidak dibebaskan pada Sabtu, perang harus dilanjutkan. Ia bahkan mengusulkan pemutusan total pasokan air, listrik, dan bantuan ke Gaza, serta mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut.

"Hanya akan ada api dan belerang dari pesawat, artileri, tank, dan para pejuang heroik kita. Akan ada pendudukan penuh di Jalur Gaza," tegas Smotrich.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar