BLANTERORIONv101

Prabowo Targetkan Penghapusan Outsourcing di Indonesia

2 Mei 2025

Bandar Lampung -- integritasnewsindonesia.com -- Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan menghapus sistem kerja outsourcing di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, yang akan bertugas merumuskan cara terbaik untuk menghapus praktik outsourcing secara bertahap.

"Dewan itu akan saya minta untuk mempelajari bagaimana caranya kita, kalau bisa, tidak segera, tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing," ujar Prabowo dalam Pidato Hari Buruh di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). Ia menegaskan bahwa langkah ini tidak bisa dilakukan secara instan, namun harus menjadi prioritas pemerintah.

Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional tersebut direncanakan akan diisi oleh pimpinan-pimpinan serikat buruh dari dalam negeri.

Namun demikian, Prabowo juga mengingatkan para buruh agar tetap realistis dan mempertimbangkan kepentingan para investor. “Kalau mereka (investor) tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” jelasnya.

Ia juga menyambut baik usulan dari para pimpinan serikat buruh untuk mengadakan pertemuan antara buruh dan pemodal secara langsung di Istana Bogor. Rencananya, pertemuan ini akan mempertemukan 150 pimpinan serikat buruh dengan 150 pemimpin perusahaan.

“Saya akan mengatakan kepada para pengusaha: ‘Saudara-saudara tidak boleh mau kaya sekaya-kayanya sendiri, tanpa mengajak pekerja-pekerja hidup dengan baik’,” tegas Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyatakan bahwa negara juga tidak tinggal diam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kami berjuang memberi pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat, pendidikan, kita juga memberi subsidi listrik, bantuan tunai langsung kepada mereka penghasilan rendah,” lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya telah menggelontorkan lebih dari Rp500 triliun untuk membantu masyarakat miskin. Namun, ia menyoroti perlunya perbaikan distribusi bantuan agar benar-benar diterima oleh mereka yang berhak.

“Tapi sekarang masalahnya kita harus jaga, mereka yang memerlukan, mereka yang terima. Jangan mereka yang tidak perlu, tapi terima juga bantuan dan subsidi, ini gak benar! Karena kita masih dapat laporan ada yang tidak berhak,” tandasnya.

Dalam peringatan Hari Buruh kali ini, hanya tiga konfederasi serikat buruh yang hadir dan berdiri bersama Presiden Prabowo, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Sementara itu, serikat buruh dan aliansi masyarakat sipil lainnya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.

Komentar