Israel Bertindak Sembrono, Membakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza - Integritas-news

Breaking

Rabu, 23 Oktober 2024

Israel Bertindak Sembrono, Membakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Jakarta – integritas-news -- Pasukan Israel melancarkan serangan tanpa kendali di wilayah utara Jalur Gaza, yang mengakibatkan kebakaran di Rumah Sakit Indonesia. Serangan ini memicu kecaman keras dari pemerintah Indonesia. Rumah Sakit Indonesia merupakan salah satu dari tiga rumah sakit yang masih beroperasi di tengah konflik, dari total 10 rumah sakit di wilayah tersebut.

Saksi mata, seperti dilaporkan oleh *The National* dan *Reuters* pada Selasa (22/10/2024), menyebut pasukan Israel juga membakar bangunan-bangunan di sekitar Rumah Sakit Indonesia, tempat ribuan pengungsi Palestina berlindung. Beberapa petugas medis di rumah sakit mengatakan kepada *Reuters* bahwa kebakaran dimulai ketika pasukan Israel menyerang sebuah sekolah dekat rumah sakit, menahan para pria di sana, dan membakar gedung sekolah tersebut. Api merembet hingga ke generator rumah sakit, menyebabkan pemadaman listrik yang membahayakan pasien.

Seorang perawat di Rumah Sakit Indonesia, yang meminta agar namanya tidak disebutkan, mengatakan, "Pasukan (Israel) membakar sekolah-sekolah di sebelah rumah sakit, dan tidak ada seorang pun yang boleh masuk atau keluar dari rumah sakit."

Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia telah "ditargetkan secara langsung" oleh militer Israel. Pemadaman listrik akibat serangan tersebut membahayakan nyawa pasien, terutama mereka yang bergantung pada alat bantu pernapasan. Beberapa pasien meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Banyaknya korban luka membuat prioritas penanganan menjadi sulit, dan sejumlah korban meninggal karena kekurangan darah.

Yousri Qarmout, seorang pengungsi Palestina berusia 37 tahun yang berada di sekitar rumah sakit, mengatakan kepada *The National*, "Pendudukan tidak berhenti menggunakan taktik pembakaran dan pembongkaran selama operasi ini. Setiap hari, kita melihat kepulan asap membubung di mana-mana." Ia menambahkan, "Kemarin, pasukan Israel membakar banyak bangunan di sekitar Rumah Sakit Indonesia, area yang dikenal sebagai tempat berlindung. Kebakaran belum berhenti, dan asap mencapai sebagian besar wilayah Gaza utara, sementara suara ledakan terus terdengar."

Iman Wadi, seorang pengungsi Palestina berusia 31 tahun, juga melaporkan bahwa dirinya harus berpindah dari satu tempat pengungsian ke tempat lainnya di sekitar Rumah Sakit Indonesia setelah pasukan Israel menyerbu tempat perlindungan mereka. Wadi mengatakan bahwa ayah, saudara laki-laki, dan suaminya ditahan oleh pasukan Israel, yang memukuli pria-pria Palestina, termasuk anak-anak berusia 10 tahun ke atas. "Mereka membakar tempat penampungan di dekat Rumah Sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak melihat ke kanan atau ke kiri, atau nyawa kami akan terancam," ujarnya kepada *The National*.

Lebih dari 200.000 warga Palestina di Gaza utara masih terjebak dalam pengepungan pasukan Israel tanpa akses bantuan kemanusiaan, dan situasi semakin memburuk setiap hari. PBB telah meminta akses ke wilayah tersebut sejak Jumat (18/10), tetapi belum mendapatkan izin dari Israel.

Indonesia mengutuk keras serangan Israel ini melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) di akun X pada Selasa (22/10). "Indonesia mengutuk keras blokade total dan serangan Israel yang menimbulkan kelaparan parah serta kematian banyak warga sipil Palestina di Gaza Utara," demikian pernyataan tersebut. Kemlu RI juga menegaskan bahwa serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional, hukum humaniter, dan hak asasi manusia. 

"Serangan yang menargetkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di Gaza Utara ini, termasuk Rumah Sakit Indonesia, jelas-jelas merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan hak asasi manusia," lanjut pernyataan tersebut. 

Indonesia juga menuntut agar Israel segera menghentikan serangannya di seluruh wilayah Gaza, khususnya Gaza utara, serta mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan tegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar