Perebutan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran - Integritas-news

Breaking

Rabu, 16 Oktober 2024

Perebutan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Jakarta – integritas-news -- Prabowo Subianto dikabarkan akan mengurangi jumlah kursi kabinet yang dialokasikan untuk empat partai pengusung awalnya pada Pilpres 2024. Awalnya, kesepakatan memberikan empat posisi menteri dan tiga wakil menteri untuk partai-partai pengusung, namun hal ini berubah karena bergabungnya beberapa partai lain ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pada mulanya, Prabowo hanya didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat. Selain itu, ada lima partai kecil yang tidak lolos ke DPR, termasuk PBB, Gelora, dan PSI. Namun, kini partai-partai yang sebelumnya menjadi rival Prabowo-Gibran juga mulai memberikan dukungan.

Salah satu sumber di KIM menyebutkan adanya kemungkinan perubahan komposisi menjadi empat menteri dan dua wakil menteri, demi mengakomodasi partai-partai baru yang bergabung. Keputusan ini dilaporkan memicu ketidakpuasan di kalangan partai-partai pengusung Prabowo. Beberapa partai mulai bermanuver untuk mendapatkan lebih banyak kursi.

Partai Golkar disebut melakukan manuver dengan mengajukan banyak nama kadernya untuk posisi menteri. Mereka meminta tujuh posisi menteri, yang dianggap berlebihan oleh beberapa partai lain karena melebihi kesepakatan awal.

Selain itu, partai-partai nonparlemen, seperti Gelora, juga berharap mendapatkan kursi menteri. PSI dipastikan mendapatkan satu kursi menteri, yang akan diwakili oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni, sebagai bagian dari 'jatah' Presiden Jokowi.

Sementara itu, ada pembicaraan mengenai kemungkinan mengundang PDI Perjuangan masuk ke dalam kabinet. Namun, partai tersebut disebut memberikan terlalu banyak syarat dan meminta posisi strategis, yang menimbulkan kegelisahan di internal koalisi.

Beberapa nama dari PDI Perjuangan yang diisukan masuk kabinet adalah Abdullah Azwar Anas dan Budi Gunawan. Azwar Anas lebih mudah diterima oleh partai koalisi, sedangkan Budi Gunawan mendapat penolakan kuat.

Di sisi lain, ada komunikasi antara Gerindra dan PDI Perjuangan mengenai alokasi kursi kabinet. Beberapa tokoh, seperti Ahmad Muzani, Said Abdullah, dan Olly Dondokambey, terlibat dalam komunikasi tersebut, meskipun belum ada keputusan final.

Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa Golkar berharap mendapatkan jumlah kursi menteri yang banyak karena mereka merupakan salah satu pengusung awal Prabowo. Mengenai kabar permintaan tujuh menteri, Doli mengaku tidak tahu.

Sementara itu, politikus PAN Guspardi Gaus berharap PAN mendapatkan jatah menteri yang cukup banyak karena makin banyak kursi yang diterima, makin baik untuk partai tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar