Jakarta -- integritasnewsindonesia.com -- Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan seorang wanita hamil yang ngotot ingin pindah dari kursi ekonomi ke kelas satu tanpa membayar biaya tambahan. Video tersebut diunggah oleh akun @kinyawn dan telah ditonton lebih dari 2,9 juta kali.
Dalam rekaman itu, wanita yang tengah hamil besar terlihat gelisah dan mengungkapkan ketidaknyamanannya duduk di kursi ekonomi. Ia kemudian meminta kepada pramugari agar diperbolehkan pindah ke kursi kosong di first class.
“Kalau kamu merasakan jadi aku, kamu pasti membiarkan aku duduk di sana,” katanya sambil menunjuk ke kursi tersebut. Dengan nada penuh frustrasi, ia menambahkan bahwa kehamilannya berisiko tinggi dan dirinya kesulitan untuk duduk dengan nyaman.
Meski menyampaikan permintaannya dengan sungguh-sungguh, pramugari tetap menolak secara sopan. Ia menjelaskan bahwa kursi di kelas satu dibayar dengan harga jauh lebih tinggi oleh penumpang lain, dan ia tidak memiliki kewenangan untuk mengizinkan perubahan kursi begitu saja.
Wanita itu tetap bersikeras, menyebut bahwa dirinya tidak meminta mengambil kursi orang lain, hanya meminta menempati kursi kosong karena kondisinya yang tak memungkinkan untuk duduk lama di kursi biasa.
Pramugari, meski menunjukkan simpati sebagai sesama perempuan, tetap mempertahankan keputusannya. Ia menjelaskan bahwa jika ia melanggar aturan, maka posisinya sebagai awak kabin bisa terancam.
Situasi di kabin pun mulai memanas dan membuat sejumlah penumpang merasa tidak nyaman karena penerbangan tertunda. Hingga akhirnya, salah satu penumpang kelas satu secara sukarela memberikan kursinya kepada wanita hamil tersebut, yang membuat suasana kembali tenang.
Namun, di media sosial, perdebatan justru semakin memanas. Banyak warganet mendukung tindakan pramugari yang dinilai sudah sesuai prosedur. Beberapa bahkan mengkritik wanita hamil tersebut karena tidak mempersiapkan kenyamanan dirinya sejak awal perjalanan.
Ada komentar yang menyebut bahwa jika memang tahu kehamilannya berisiko, seharusnya ia memilih kursi yang lebih nyaman dengan membayar lebih. Sementara yang lain menilai bahwa rasa tidak nyaman selama hamil adalah tanggung jawab pribadi, bukan orang lain.
Tak sedikit pula yang mulai mempertanyakan keaslian kehamilannya, dengan komentar sinis mempertanyakan bentuk perutnya yang dinilai mencurigakan.
Meski begitu, peristiwa ini telah memicu perdebatan luas mengenai hak istimewa, empati, dan tanggung jawab pribadi saat menggunakan layanan publik seperti penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar