BLANTERORIONv101

Tulisan Nama di Paru Sapi Kurban Gegerkan Warga Tangsel

12 Juni 2025

integritasnewsindonesia.com -- Sebuah video yang memperlihatkan potongan paru-paru sapi kurban dengan tulisan menyerupai nama seseorang viral di media sosial dan menarik perhatian publik.

Senin (9/6/2025), tampak beberapa pria memegang bagian paru-paru dari hewan kurban. Salah satu dari mereka, yang disebut sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat bernama Suhada, menunjukkan tulisan berupa nama "Muhamad Musofa Bin Jalal Sayuti" berwarna hitam yang terlihat jelas di permukaan paru tersebut.

Kejadian itu terjadi di Masjid Al Ikhlas, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Suhada membenarkan adanya tulisan tersebut. Ia menjelaskan bahwa tulisan itu pertama kali terlihat saat panitia kurban melakukan proses penyesetan.

"Pada saat penyesetan yang dilakukan oleh Bapak Warman, muncul sesuatu yang luar biasa. Ada tulisan nama 'Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti' dalam huruf kapital," ujar Suhada.

Tulisan tersebut sempat dicoba dihapus oleh Warman, panitia kurban yang pertama kali melihatnya, namun tidak berhasil. Karena itu, Warman kemudian melaporkan temuan itu kepada Suhada. Setelah diperiksa, Suhada meyakini bahwa tulisan tersebut bukan hasil rekayasa manusia.

"Setelah saya lihat sendiri, saya yakin ini bukan hasil buatan manusia, apalagi rekayasa dari panitia atau pihak yang berkurban. Tidak ada unsur rekayasa sama sekali," tegasnya.

Suhada menambahkan, nama yang tertulis di paru-paru tersebut adalah warga yang turut menyumbangkan seekor kambing untuk kurban, namun bukan pemilik dari sapi tersebut. Menurutnya, Musofa telah diberitahu soal temuan itu dan menunjukkan reaksi emosional saat mendengarnya.

"Sudah saya sampaikan langsung, dan beliau menangis ketika mendengar ceritanya setelah salat subuh," kata Suhada.

Warman sendiri menceritakan bahwa ia menemukan tulisan itu saat sedang memisahkan bagian hati, paru, dan jantung sapi. Saat akan memotong paru-paru, ia melihat adanya tulisan.

"Saya awalnya potong hati dulu. Setelah beres, baru ke paru dan jantung. Begitu saya pegang paru-parunya, terlihat ada tulisan," ujar Warman.

Secara spontan, ia mencoba menghapus tulisan tersebut dengan jarinya, namun tidak berhasil. Setelah itu, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Suhada dan melanjutkan tugasnya sebagai panitia.

Komentar