integritasnewsindonesia.com -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan masih ada sembilan korban banjir di Bali yang belum ditemukan hingga Rabu (17/9/2025). Dari jumlah tersebut, delapan orang terseret arus sungai, sementara satu lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) resmi dihentikan pada 16 September 2025, sesuai Berita Acara Nomor: BA-21/OPS.02.04/IX/SARDPS-2025, setelah berlangsung selama tujuh hari. Meski begitu, pemantauan dan koordinasi tetap dilakukan, dan operasi dapat kembali dibuka bila ada tanda-tanda keberadaan korban.
Hingga kini, jumlah korban jiwa akibat banjir di Bali tercatat mencapai 18 orang, sementara 6.309 kepala keluarga terdampak. Kota Denpasar mencatat 474 fasilitas umum rusak, Kabupaten Jembrana mengalami kerusakan terparah pada rumah warga dan infrastruktur jalan, sedangkan di Karangasem dilaporkan satu jembatan putus, 47 rumah rusak, serta 14 bendungan terdampak.
BMKG juga mengingatkan adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat pada 17–18 September 2025 di beberapa wilayah Indonesia. Masyarakat bersama pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, serta berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya di sekitar bangunan tinggi, pohon, maupun baliho yang rawan roboh akibat angin kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar