integritasnewsindonesia.com -- Kasus HIV di Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menunjukkan peningkatan signifikan. Sepanjang tahun 2025, UPTD Puskesmas Pasimarannu menemukan lima kasus baru, dengan sebagian besar penderitanya berasal dari kelompok usia muda dan usia produktif.
Petugas Program HIV/AIDS Puskesmas Pasimarannu, Hasrarudin Kasnar, menyebut tren kenaikan ini sebagai peringatan penting bagi seluruh pihak. “Sejak 2022 hingga 2025, tercatat 25 kasus HIV di Pasimarannu. Dari jumlah itu, 20 pasien masih hidup dan menjalani terapi, sementara lima lainnya telah meninggal,” jelasnya.
Menurut pemantauan petugas kesehatan, penularan HIV di wilayah tersebut banyak terjadi melalui hubungan seksual berisiko, penularan ibu ke anak, dan hubungan sesama jenis, terutama laki-laki dengan laki-laki. Hasrarudin menekankan bahwa HIV tidak menular lewat aktivitas sosial sehari-hari, seperti tinggal bersama, berbagi makanan, atau kontak fisik biasa.
Untuk menekan penyebaran, Puskesmas Pasimarannu menyediakan layanan tes HIV gratis yang dijamin kerahasiaannya. Pasien yang terdiagnosis positif langsung mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) tanpa biaya. “ARV harus diminum seumur hidup. Jika dikonsumsi secara teratur, virus dapat ditekan sehingga risiko menular sangat rendah dan pasien tetap bisa hidup sehat serta produktif,” ujarnya.
Namun berbagai tantangan masih dihadapi dalam upaya penanggulangan HIV. Kondisi geografis kepulauan membuat akses layanan kesehatan belum merata. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat yang beragam juga menyulitkan proses edukasi.
Puskesmas Pasimarannu mendorong dukungan lebih kuat dari pemerintah daerah melalui program pencegahan, edukasi, dan deteksi dini. Kerja sama lintas sektor dinilai penting untuk menahan laju penyebaran HIV dan memperbaiki kualitas layanan kesehatan di Kepulauan Selayar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar